Manajemen Sumber Daya - MPPL C 2020
Start-Up (2020)
Emmanuel Maximus Yohanes
05111840000102
Review
Film Start-Up berputar pada dua tokoh
utama, Seo Dal Mi dan Seo In Jae. Mereka merupakan adik kakak dari orang tua
yang telah bercerai akibat permasalahan finansial dalam keluarga tersebut. Dal
Mi tinggal bersama ayahnya, dan In Jae tinggal bersama ibunya. Dengan pisahnya
kehidupan mereka, Dal Mi dan In Jae semakin menjauh dan tidak sepandangan lagi.
Kehidupan mereka pun juga sangat kontras, dengan keadaan yang berbanding
terbalik.
In Jae tinggal bersama ibunya yang menikah
lagi, dan berpindah ke Amerika dengan ayah tiri barunya. Ayah tirinya yang
merupakan pemilik perusahaan membuatnya hidup mewah sejak berpindah. Terlebih
lagi, ia meneruskan pendidikannya di University of Pennsylvania, di mana ia
mendapatkan gelar MBA dan mendapat ilmu memanajemen bisnis. Kehidupan Dal Mi
pun berbeda jauh dibandingkan In Jae. Dengan meninggalnya ayah kandungnya, Dal
Mi hidup sederhana bersama dengan neneknya tanpa penghasilan yang berarti. Dal
Mi yang berhenti kuliah mencari nafkah dengan cara apa pun yang ada, termasuk
menjadi montir hingga kurir barang. Adapun kedua adik kakak ini memiliki
kesulitan tersendiri. In Jae memiliki hubungan yang sulit dengan ayah tirinya,
yang mengecilkan kesempatannya di perusahaan ayah tirinya dalam jangka panjang.
Ia juga tidak mendapatkan saham dari perusahaan ayah tirinya. Dal Mi juga
kesulitan mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan dikarenakan tingkat
pendidikannya yang putus kuliah.
Selain kedua adik kakak ini, terdapat
seorang tokoh lagi yang sedang berusaha mendirikan start up bersama dua
temannya. Nam Do San merupakan seorang medalis olimpiade matematika, yang
berada di posisi yang buruk dengan perusahaan start up nya dalam bidang AI,
Samsan Tech. Ia telah menghabiskan harta keluarganya pada start-up ini, dan
hingga saat ini ia belum memenuhi impiannya untuk masuk ke dalam perusahaan
Sand Box (semacam Silicon Valley).
Ketiga tokoh ini memiliki alasan
masing-masing yang membuat mereka memutuskan untuk membangun bisnis sendiri, di
mana mereka saling bertemu pada perjalanannya menuju Sand Box, dan mengenal Han
Ji Pyeong, seorang investor ternama di SH Venture Capital. Mereka bertujuan
sama, yaitu mendapatkan dukungan seperti investasi dan mentor dari Sand Box.
Dal Mi dan In Jae sama-sama terpilih untuk menjadi CEO pada bisnis mereka.
Akhirnya, Nam Do San dan dua temannya menjadi satu tim dengan Dal Mi, membentuk
start up Samsan Tech. Sedangkan In Jae mendirikan In Jae Corp. Kedua perusahaan
ini sama-sama membawakan ide bisnis bidang AI, namun kedua CEO perusahaannya
memiliki sifat bertolak belakang. Dal Mi yang lebih rendah hati dan people-person
memimpin perusahaannya sebagai suatu tim, meskipun kurangnya pengalaman dalam mendirikan bisnis. Sedangkan In Jae memimpin bisnisnya
secara birokratis dengan tujuan yang objektif.
Pada perjalanan mereka merintis bisnis
masing-masing, mereka melalui kejadian-kejadian penting. Dal Mi mendapatkan
seorang angel investor, di mana Ji Pyeong memutuskan menjadi investor
pribadi pada tahap-tahap awal start-up didirikan. Ji Pyeong mempermasalahkan
pembagian saham pada perusahaan start up Samsan Tech itu, dikarenakan seharusnya
ada seorang pemegang saham terbesar (key man).
Pada akhirnya, perusahaan Samsan Tech
memenangkan event Sand Box ini, dan mulai membahas kontrak dengan sebuah
perusahaan besar, 2STO. Karena kelalaian dan tidak menunggu Ji Pyeong, akhirnya
perusahaan 2STO malah mendapatkan hak akuisisi terhadap Samsan Tech. Kontrak
ini pun terlanjur menjadi terikat selama tiga tahun.
Tiga tahun kemudian, mereka semua berhasil
keluar dari kontrak tersebut di mana Nam Do San dan kedua temannya, bersama
dengan dua kakak beradik Dal Mi dan In Jae membentuk sebuah proyek baru lagi
dan memenangkan lomba Tender internasional. Cerita berakhir dengan kesuksesan
mereka.
Comments
Post a Comment